JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Persatuan
Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo menyatakan, perlakuan
pemerintah kepada guru honorer masih buruk. Menurut dia, hal itu
terbukti dari tiadanya sistem perekrutan dan pembinaan yang jelas,
disusul dengan kesejahteraan dan perlindungan yang menyedihkan.
"Perlakuan terhadap guru honorer sangat menyedihkan. Terlebih perlakuan kepegawaiannya jauh dari memadai," kata Sulistiyo di Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Ia mengungkapkan, jika tak segera dibenahi, semua permasalahan itu akan semakin keruh dan sangat berpotensi merugikan masyarakat. Pasalnya, jumlah guru honorer yang tidak memenuhi persyaratan akan semakin banyak, baik kualifikasi akademik maupun kompetensinya.
"Kita harus paham, kondisi itu terjadi karena tak ada kejelasan untuk guru honorer. Keinginan menjadi PNS hanya harapan karena pemerintah sering tak peduli," tuturnya.
Semakin ironis, kata dia, karena guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun juga luput dari radar pemerintah. Mayoritas dari mereka ada di bawah garis kemiskinan.
"Kerja sepenuh waktu tetap tak dihargai, perhatian pemerintah seperti bumi dan langit," ucap Sulistiyo
(pgri.or.id)
"Perlakuan terhadap guru honorer sangat menyedihkan. Terlebih perlakuan kepegawaiannya jauh dari memadai," kata Sulistiyo di Jakarta, Kamis (9/8/2012).
Ia mengungkapkan, jika tak segera dibenahi, semua permasalahan itu akan semakin keruh dan sangat berpotensi merugikan masyarakat. Pasalnya, jumlah guru honorer yang tidak memenuhi persyaratan akan semakin banyak, baik kualifikasi akademik maupun kompetensinya.
"Kita harus paham, kondisi itu terjadi karena tak ada kejelasan untuk guru honorer. Keinginan menjadi PNS hanya harapan karena pemerintah sering tak peduli," tuturnya.
Semakin ironis, kata dia, karena guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun juga luput dari radar pemerintah. Mayoritas dari mereka ada di bawah garis kemiskinan.
"Kerja sepenuh waktu tetap tak dihargai, perhatian pemerintah seperti bumi dan langit," ucap Sulistiyo
(pgri.or.id)
Posting Komentar