JOGJA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana memadatkan 6 mata pelajaran (mapel) di jenjang pendidikan SD.
Wakil
Menteri bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan selama ini siswa
dijenjang pendidikan dasar memperoleh 12 mapel. Rangkaian mapel tersebut
dinilai tim perumus kurikulum baru memberatkan siswa sehingga tidak
mendukung aktivitas belajar siswa secara efektif.
“Dari 12 mapel
yang ada, nanti akan dipadatkan menjadi 6 mapel dengan jenis mata
pelajaran agama, pancasila, bahasa Indonesia,matematika, seni dan budaya
serta olahraga kesehatan,” jelasnya saat memberi sambutan dalam
Konvensi Nasional Pendidikan Nasional (Konaspi) VII 2012 di Royal
Ambarrukmo Hotel, Rabu (31/10/2012) petang.
Dari pembahasan
tersebut, direncanakan mapel IPA, IPS, bahasa Inggris dan mapel lain
akan hilang dari jadwal pelajaran siswa. Namun, tegas dia, hal ini tidak
dapat diartikan jika siswa SD sama sekali tidak mendapat porsi
pendidikan sains dan sosial.
Untuk itu, ia menghimbau pakar,
pendidik maupun orangtua untuk tidak perlu khawatir putra-putrinya akan
tertinggal dengan bangsa lain.
Pasalnya, dalam kurikulum baru ini, mapel-mapel yang ada akan terintegratif dan memiliki pola tematik.
“Contoh,
belajar bahasa Indonesia tetapi dengan meminta siswa memperhatikan alam
secara langsung. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk
belajar menulis sekaligus mengenal sains,” kata dia.
Disisi lain,
penghapusan mapel bahasa Inggris lantaran jenjang SD merupakan fase
anak-anak belajar menulis. Sehingga, ia menilai sebaiknya siswa tidak
dibebani dengan pelajaran bahasa Inggris yang memiliki aturan berbeda,
baik dalam penulisan maupun membaca.
Siswa SD yang akan mengalami
pemadatan mapel disebutnya masih diperdebatkan. Ada kemungkinan revisi
diberlakukan untuk kelas 1-3 SD, tetapi dimungkinkan pula seluruh kelas
di SD mendapat pemadatan.
Ketua Asosiasi LPTK Indonesia Sunaryo
menyampaikan selain isu pendidikan terbaru, pengembangan pendidikan
karakter tetap menjadi prioritas. Menurutnya hal ini tidak terbantahkan
karena karakter bangsa merupakan kekuatan kolektif perakat persatuan
bangsa.
(Solo Pos)
Posting Komentar